AGEN BOLA TERPERCAYA - "Manusia boleh berencana, namun keluarga dan adat istiadat lah yang menentukan,". Ungkapan ini sepertinya layak disematkan pada Jeng Minah (bukan nama asli) dan pasangannya.
Kisah asmara mereka terpaksa kandas di tengah jalan, hanya karena sebuah alasan yang mungkin bagi sebagian orang tidak bisa diterima oleh akal sehat. Ya, mereka gagal nikah karena posisi atau arah rumah sang mantan dianggap tidak baik dalam adat Jawa.
Perjalanan kisah Jeng Minah pun dibagikan oleh salah satu teman SMA-nya bernama Adhyanovic Hadi Pradipta. Melalui akun twitter pribadinya, pria yang akrab disapa Dibyo itu menceritakan secara singkat alasan utama yang membuat pihak keluarga Jeng Minah menolak hubungannya dengan sang mantan.
Keturunan 'Abdi Dalem'
Menurut penuturan Dibyo, Jeng Minah memiliki silsilah keluarga yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Bahkan, rumahnya sendiri masih berada di kawasan Keraton, Yogyakarta.
"Jeng Minah ini masih ada darah 'abdi ndalem' gaes, rumahnya aja masih di kawasan Keraton," tutur Dibyo. PREDIKSI BOLA MALAM INI
Lebih lanjut ia menjelaskan, dari segi perawakan, Jeng Minah ini digambarkan sebagai sosok wanita berparas cantik, berkulit putih, dengan tinggi tubuh yang semampai. Pada masa SMA, ia memiliki seorang kekasih yang tidak kalah rupawan.
Nah, selain masih ada garis abdi dalem, Jeng Minah juga punya anugerah atau kelemahan di mana ia bisa melihat dan merasakan kehadiran makhluk halus. Tak terhitung sudah berapa kali, Dibyo menyaksikan sendiri perilaku temannya itu ketika berjumpa dengan makhluk ghaib.
"Dulu kalo main ke tempat saya di Pakualaman, jam 6 sore dia bisa jerit-jerit sendiri gara2 ngeliat penunggu di nDalemnya Budhe saya (nDalem=istana kecil/puri)," tambahnya.
Tidak hanya itu, pernah suatu hari, Jeng Minah sedang naik motor dan melintasi rel kereta api. Namun tiba-tiba ia berteriak histeris karena melihat penampakan makhluk halus dengan wajah yang rusak parah.
Melihat silsilah keluarga dan kemampuannya dalam dunia supranatural, tak pelak bila keluarga Jeng Minah masih menjunjung tinggi kepercayaan dan adat istiadat yang diwariskan turun temurun. Termasuk untuk urusan pernikahan. Di sinilah kisah sesungguhnya dimulai.
Sudah klop dengan pasangan
Dibyo tak memungkiri, bahwa kala itu Jeng Minah dan mantannya merupakan pasangan yang sangat serasi. Bila digambarkan seperti Srikandi dan Arjuna. Keduanya sama-sama memiliki wajah yang rupawan.
Perhitungan wuku dan weton mereka pun sudah sangat pas. Namun yang namanya manusia, pasti memiliki kekurangan dan kelebihan.
Kekurangan Jeng Minah dan pasangannya ternyata terletak pada watak mereka yang sama-sama keras.
"Keras literally keras. Aku aja kalo salah dikit bisa diomelin sama dia. Untung cantik jadinya tak diemin," ungkap Dibyo.
Ketika hubungan mereka sudah mulai serius nih, akhirnya pihak keluarga besar mulai terlibat. Disinilah baru muncul perkara yang pada akhirnya memisahkan kedua insan yang saling mencintai itu. DAFTAR SITUS JUDI BOLA ONLINE TERPERCAYA
Posisi rumah sang mantan dianggap tidak baik
Ternyata indahnya hubungan mereka tetep saja ada cacatnya di mata keluarga besar Jeng Minah.
"Waktu itu udah lama nih nggak ketemu (udah kuliah nih kita gaes, aku di jakarta dia di jogjes) cerita lah kita, waktu tak tanyakan 'lho, mana mas pacar?'. Langsung sedih mukanya gaes!," ujar Dibyo.
Selidik punya selidik, hubungan Jeng Minah dan pasangan sudah berakhir. Menurut petuah mbah Jeng Minah, kalau diteruskan, hubungan mereka akan semakin banyak pertengkaran di dalam rumah tangga yang mereka bina nanti.
Mendengar hal tersebut, Dibyo mengaku sempat emosi. Menurutnya pertengkaran di dalam rumah tangga itu merupakan hal yang wajar. Namun ternyata, ada alasan lain yang membuat Dibyo tersentak.
"Dia sambil masih sedih bilang 'ndak bisa byo, (panggilanku dibyo pas SMA) soalnya mbahku langsung ndak setuju waktu tau rumahnya ngadep ke utara, ndak becik katanya' kata jeng minah kepadaku," timpalnya.
Menilik beberapa kasus sebelumnya, perhitungan weton dan adat istiadat suatu daerah seringkali menjadi kendala para pasangan yang hendak menikah. Sebut saja daerah Sulawesi Selatan yang menerapkan 'uang panaik' bagi para pria yang ingin menimang kekasihnya.
Tak sedikit calon mempelai pria yang mengundurkan diri, karena tidak sanggup membayarkan uang panaik yang disyaratkan oleh sang mempelai wanita. Kasus Jeng Minah pun membuktikan bahwa adat istiadat dan kebudayaan lokal masih memainkan peranan penting dalam keberlangsungan hidup seseorang.
"Jd inget gaes, wuku/weton masih bisa diakali. Beda agama masih bisa dikulakkulik. Patahnya cuma di arah rumah aja gaes. Jd hati-hati kalian ya, hahahhaha," pungkas Dibyo.
Respons netizen
Kisah Jeng Minah ini ternyata berhasil menarik perhatian netizen. Tak sedikit yang penasaran, alasan dibalik si mbah menolak sang mantan karena perihal arah rumahnya yang menghadap utara.
"Mas, kenapa si mbah tidak suka ketika tau rumahnya menghadap utara? Apa ada hubungannya dengan pengalaman ghoib jeng minah ini?," tanya akun @koko8dibb.
Namun sayangnya, Dibyo belum sempat mengonfirmasi langsung hal tersebut karena si mbah sudah keburu tutup usia.
Sahabat303 - Agen Sabung Ayam, Agen Bola, SBOBET, IBCBET, Casino Online Terpercaya
- Bonus Deposit 10% (Khusus Sportbook) Setiap Harinya
- Bonus Deposit 10 % Khusus Tangkas Setiap harinya
- Bonus Cashback Sport Up To 16%
- Bonus Cashback Casino 2%
- Bonus Rollingan Casino 0.7%
- Bonus Cashback Sabung Ayam Up To 10%
- Bonus Referral 2% Seumur Hidup
Kami juga memiliki layanan custumer service yang ramah dan profesional untuk melayani anda kapan pun.